Hubungi 081274019138 / 087877350370 |
Sejarah Ka'bah (Rumah Allah)
Dahulu kala disebutkan bahwa Allah berfirman kepada para malaikat ketika akan menciptakan Nabi Adam,"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi".Mereka berkata "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?.Tuhan berfirman "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS Al Baqarah : 30).
Demi mendengar firman Tuhan itu,maka para malaikatpun Thawaf mengelilingi Arasy Tuhan untuk memohon ampun dan keridloan Allah Swt.Oleh karena Arasy Tuhan itu terlalu besar,maka dengan kemurahan Allah,dibuatlah suatu bangunan di bawah Arasy yang dinamakan Baitul Makmur.Maka Allahpun menyuruh para malaikat untuk Thawaf mengelilingi Baitul Makmur.Dan para malaikatpun senantiasa Thawaf mengelilingi Baitul Makmur siang dan malam untuk memohon ampun dan maghfirah dari Allah Swt.Dikisahkan,karena banyaknya jumlah malaikat yang ada di langit,maka satu malaikat hanya dapat melaksanakan satu kali Thawaf seumur hidupnya.
Begitu juga halnya dengan para malaikat yang ada di bumi.Allah memberikan kemurahan kepada mereka untuk beribadat sebagaimana malaikat yang ada di langit.Maka,Allah memerintahkan kepada para malaikat yang ada di bumi untuk membuat sebuah bangunan di bawah Arasy.Para malaikatpun membuat sebuah bangunan yang menyerupai dengan Baitul Makmur,yakni sama panjangnya,sama bentuknya dan sama pula ukurannya yang dinamakan Baitullah(Rumah Allah) .Dikisahkan bahwa letak Baitullah (Rumah Allah) ini berada persis di bawah Baitul Makmur.Jadi seandainnya dari Baitul Makmur dijatuhkan sebutir batu,maka ia akan jatuh tepat di tengah-tengah Baitullah (Rumah Allah).
Maka sejak itu,berduyun-duyunlah para malaikat di bumi melakukan Thawaf untuk membersihkan dirinya,memohon ampun dan beragam ibadat lainnya agar mendapatkan Ridlo dari Allah Swt.Dalam sejarah dikatakan inilah pembangunan/pemeliharaan yang pertama-tama terhadap Baitullah (Rumah Allah) yang kemudian disusul oleh hingga sebelas kali pemeliharaan hingga kepada bentuknya yang ada sekarang sebagaimana dapat dilihat di tengah-tengah Masjidil Haram sekarang.
Setelah menciptakan Adam,Allah pun kemudian menciptakan Hawa sebagai teman bagi Adam yang mulai dilanda kesepian.Merekapun ditempatkan di sorga yang penuh dengan kenikmatan.Namun,akibat dari pelanggaran yang mereka lakukan,mereka terpaksa harus diturunkan ke Bumi oleh Allah Swt.Maka,atas kesalahan dan kealpaannya,oleh Allah kemudian diperintahkan untuk membina sebuah rumah (Rumah Allah) dan menyebut nama Allah di sisinya,sebagaimana yang dilakukan oleh para malaikat.
Diriwayatkan bahwa Adam menuju ke tempat Ka'bah (Rumah Allah) dengan bantuan dari Malaikat Jibril.Ia melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah dan Tuhan membuat perjalanannya itu menjadi singkat dengan kekuasaanNYA.Di tempat ia meletakkan kakinya,dijadikanlah di sana negeri-negeri dan kampung-kampung bagi anak-anak Adam.Dan di tempat-tempat yang tidak diinjak oleh kakinya,dijadikanlah sebagai daerah yang tidak berpenghuni.
Malaikat Jibrilpun menunjukkan bumi tempat Ka'bah (Rumah Allah) hasil pembangunan malaikat dahulu.Sebagian riwayat menyatakan jarak antara pembangunan Ka'bah(Rumah Allah) oleh para malaikat dengan kedatangan Nabi Adam adalah sekitar 200 tahun.Ada riwayat yang menyatakan bahwa Nabi Adam datang ke tempat pemeliharaan Ka'bah(Rumah Allah) itu bersama-sama dengan Hawa atas perintah Allah dan Hawa membantu Nabi Adam dalam membangun dan memelihara Ka'bah(Rumah Allah).
Disebutkan bahwa para malaikatpun turut serta membantu Nabi Adam dalam pembangunan Ka'bah(Rumah Allah).Mereka mengangkat batu-batu yang besar dan berat yang tidak mungkin dilakukan oleh Nabi Adam dan Hawa.Batu-batu tersebut diambil dari banyak tempat.Ada yang diambil dari bukit Libnan dan dari bukit Thur Sina yang merupakan wilayah negeri Syam,ada yang diangkut dari Aldjudi dari negeri Maghribi,dan ada pula yang berasal dari Bukit Hira di Jabal Nur,tempat dimana Nabi Muhammad saw.menerima wahyu.
Sebagian riwayat menyatakan bahwa Nabi Adam melakukan penggalian setelah malaikat Jibril menunjukkan batas-batas lingkaran Ka'bah(Rumah Allah) itu dan Hawa membawa dan mengangkut batu-batu ke tempat tersebut.Penggalian dihentikan apabila dari dalam tanah mulai mengeluarkan air.
Dan apabila pembangunan Ka'bah(Rumah Allah) telah selesai dan Ka'bah(Rumah Allah) tampak nyata di permukaan bumi,maka Allah Swt. mewahyukan dan memerintahkan kepada Nabi Adam agar beliau melaksanakan Thawaf mengelilingi Ka'bah(rumah Allah) yang baru dibangun tersebut,
No comments:
Post a Comment